Jumat, 29 Mei 2009

Lakukan Bukan Karena Ingin Tapi Karena Harus

beda antara ingin makan dan harus makan
beda juga antara ingin sekolah dan harus sekolah
beda juga antara ingin pergi dan harus pergi
selama hidup kita punya keinginan
tetapi lakukanlah semuanya bukan karena ingin tapi karena harus.

Minggu, 10 Mei 2009

Menyingkap Tasbih


Tasbih adalah salah satu bacaan dzikir yang biasa dibaca setelah shalat. Dalam Alqur’an banyak ayat yang memberitahu kita tentang tasbihnya langit bumi dan segala isinya. Seperti yang terdapat dalam surat al Hasyr ayat 1 :

“Telah bertasbih kepada Allah segala apa yang ada di langit dan di bumi. Dan dialah yang maha perkasa dan maha bijaksana”

Banyak ayat semisal ini dalam Alqur’an, seperti pada awal surat Al-Isra’, As-Shaf, Al-Jumu’ah, At-Taghabun dan pada ayat lainnya.

Maha suci Allah dari sifat kekurangan. Tidak ada sedikitpun kelemahan dan pertentangan dalam ciptaannya, segala yang ada di langit berupa planet, bintang, galaksi dan lintasan-lintasan serta jarak antara satu planet dan lainnya sudah terdesain dengan sempurna, kemudian apa yang ada di bumi berupa lautan yang dipenuhi berjuta ikan yang berbeda dan belum tersentuh klasifikasi para ahli biologi, dan di darat dengan berjuta hewan dan tumbuhan yang lebih banyak lagi ragamnya. Semuanya itu memperlihatkan kesempurnaan dzat Allah dan kesuciannya dari segala sifat kekurangan.

Allah menantang orang yang hendak mencari kelemahan dalam ciptaanya itu dengan berfirman : “…Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? (Q.S Al-Mulk 3-4)

Mereka yang berusaha mencari kelemahan dalam semua ciptaan yang sempurna itu justru kemudian tertunduk dan melihat ternyata kelemahan itu ada pada dirinya sendiri.

pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan Kemudian tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah. (QS. Al-Mulk : 4)

Maha suci Allah, sama saja apakah semua manusia yang ada dibumi ini bertasbih atau tidak. Banyak dan sedikitnya orang yang memahasucikan Allah sama sekali tidak berpengaruh terhadap kemahasucian Allah itu sendiri.

Maha suci Allah dari segala sifat kekurangan, maha suci Allah dari adanya anak, isteri dan segala sifat yang dibuat orang-orang sesat yang berasal dari kafir dan Musyrik.

Maka tasbih yang sebenar-benarnya akan memberikan implikasi kepada kesucian diri kita sendiri. Maha suci Allah, dengan demikian tidak ada yang berhak dinisbatkan kepada dzatnya, tidak ada yang berhak menjadi tujuan segala peribadatan selain dzatnya, tidak ada yang berhak menjadi sekutu dalam memiliki sifat-sifat keagungannya, tidak ada sumber kebenaran yang harus diterima selain dari apa yang berasal darinya.

Tasbih yang dilakukan dengan benar akan menghilangkan riya, yakni beramal karena manusia, atau karena Allah tapi disusupi niat karena manusia. Pentasbih akan menyadari dengan sebenarnya bahwa tak ada yang patut disejajarkan dengan Allah, sehingga berhak menjadi sekutu Allah dalam tujuan beramal, bila niat semacam itu masih bercokol berarti tasbihnya belum benar.

Tak hanya riya, penyakit batin seperti ujub dan takabur-pun pasti hilang dengan tasbih yang benar. Ujub adalah merasa diri punya kekuatan dan kemuliaan, padahal semua itu mutlak milik Allah swt, apa yang ada pada manusia hanyalah sebatas apa yang diberikan, bila berkehendak Allah bisa mengambilnya kapan saja, maka dengan tasbih orang menyadari bahwa ia tak berhak dan sama sekali tidak layak memposisikan diri sejajar dengan Allah dalam pemilikan kekuatan dan kemuliaan. Dengan tasbih ia akan tertunduk menyadari bahwa sifat bawaannya sendiri adalah lemah dan tidak mampu, selanjutnya tak ada jalan baginya untuk merasa lebih baik dari manusia lain, maka hilanglah juga sifat takabbur. Subhanallah. La haula wala quwwata illaa billah.